Dalam pekan terakhir ini, pembicaraan krisis ekonomi nasional dimeriahkan dengan maraknya bisnis pelacur anak (baca ABG= Anak Baru Gede) di Pulau Karimun, Riau. Anak dijadikan komoditas yang mahal, yang penting cantik dan belum berusia kepala dua. Nilai jualnya tidak tergantung kepada krisis dolar yang tengah melanda tanah air, tidak pula dipengaruhi oleh pangsa pasar yang sedang lesu. Malah dalam kondisi sulit seperti saat ini “ABG” diburu orang dengan harga tinggi.