Untuk mengatasi sebuah masalah dalam diri seseorang, maka kita harus tahu dulu apa penyebab dari masalah itu. Dengan mengetahui penyebabnya maka bisa kita tentukan langkah-langkah yang bisa diambil untuk mengatasi masalah itu. Sama halnya saat saat saya menangangi masalah di dunia telekomunikasi, dalamm sebuah jaringan telekomunikasi, kalau ada trouble maka hrus dicari dulu penyebab troublenya agar tetap penanganannya.
Malas belajar pada anak bisa disebabkan oleh berbagai hal, dan saya coba merangkum lima penyebab utama anak menjadi malas belajar. Lima penyebab ini yang sering saya temui dalam proses terapi konseling saya kepada klien-klien yang anaknya dianggap malas belajar. Apa saja lima penyebab malas belajar pada anak itu?
Pertama, Melihat Orang Tua. Banyak orang tua tidak mau menyadari bahwa dirinya adalah figur utama yang dijadikan panutan oleh anak-anak mereka, karena contoh yang selalu dilihat lebih sering oleh seorang anak adalah orangtuanya yang tinggal satu rumah. Ketika bangun tidur yang dilihat adalah orang tuanya,pulang sekolah juga dilihat orang tuanya. Jadi kalau seorang anak melihat orang tuanya tidak suka membaca maka anak pasti menirunya, tetapi kalau anak melihat orang tuanya suka membaca maka saja jamin anak pun pasti gemar belajar dan membaca.
Kedua, Nasehat yang Sesat. Orang tua terkadang memberikan nasehat yang tidak dipikir dulu, mereka hanya menirukan nasehat-nasehat yang sudah didengarnya turun temurun. Banyak orang tua tidak mau belajar bahwa kata-kata nasehat itu sebenarnya adalah sebuah sugesti yang memprogram pikiran ke anak-anak. Contoh nasehat yang sesat, “nak kamu harus belajar keras ya supaya dapat naik kelas”, “nak memang sekarang kamu harus bersusahpayah belajar dulu”. Nasehat-nasehat itu memiliki persepsi yang memberatkan bagi anak-anak, sehingga membuat anak-anak menjadi takut melaksanakannya. Kenapa tidak menggunakan nasehat “belajar yang santai saja nak, pahami saja sambil nonton tv, belajar dan berdoa ya”
Ketiga, Dipaksa tanpa Diberi Hadiah. Di usia anak-anak, memang semua masih menyenangkan dan penuh dengan canda, penuh dengan kemudahan, seharusnya dunia ini tetap dipelihara sampai dewasa. Banyak pihak hanya memaksa kepada anak, sehingga anak-anak merasa bahwa yang namanya belajar itu adalah sebuah paksaan, dan ini ditolak oleh pikiran anak-anak. Kenapa harus dipaksa, cobalah memberikan hadiah-hadiah kecil ketika anak anda mau belajar.
Keempat, Cara belajar Membosankan. Mengajak anak untuk mau belajar sebenarnya membutuhkan jurus jitu yaitu masuklah ke dalam dunia anak itu, belajar tidak harus duduk diam didepan meja, atau dikelas. Tetapi bisa juga diluar, bisa juga dimall, bisa juga di masjid, dimanapun bisa belajar . Sebagai orang tua kita harus bisa lebih kreatif dalam mengenalkan cara belajar yang menyenangkan. Kalau caranya membosankan maka anak akan menjadi cepat malas. Buatlah belajar itu menjadi menyenangkan.
Kelima, Orang Tua tidak Mau Menemani. Penyebab yang kelima ini sering terjadi, banyak orang tua yang tidak mau menemani anak-anaknya untuk belajar, bahkan ketika anaknya bertanya tentang pelajaran, langsung menjawab tidak tahu. Situasi ini akan terekam ke memori pikiran bawah sadar anak, bahwa orang tuanya saja tidak tahu tentang pelajaran dan tetap bisa hidup. Banyak orang tua yang seolah lepas tanggung jawab tentang tugas mengajari anak, banyak orang tua menganggap tugas mengajari anak adalah tugas guru di sekolah, ketika anaknya malas langsung gurunya yang dianggap tidak mampu. Sadarlah, anak itu anak siapa? hehe.
Untuk membuat anak anda berubah menjadi mencintai belajar, maka cobalah mengubah dulu sikap-sikap kita kepada mereka. Kalau anda malas belajar, lalu apakah anda berhak memaksa anak anda belajar?