Berlarilah,
Seperti waktu yang memintamu untuk tersenyum
Pada sebuah lentera yang mengemis di ujung cahaya
Menyengir rembulan yang bertahta di pelukan gelap
Saat mentari yang tertidur dalam bayang kepagian
Dengarkan murai yang mentertawakan diri karena hanya berkutat dengan suara merdu di balik dedaunan
Rintik gemulai air hujan memberi pertanda pagi masih dibaluti embun
Gemuruh jalanan masih berdendang sama dengan hal kemarin
Ku tahu, teka-teki yang menyelimuti senja hanya bergelimang garis-garis kepagian
Hiasi dengkuran malam dengan sujud memohon ampunan pada Illahi.
@W
031224