Dan hidup manusia adalah suatu variabel yang tergantung pada waktu. Dari waktu itu manusia memiliki keterbatasan untuk ‘hidup’nya. Sehingga jika manusia memiliki kehendak, maka ia akan menghadapi batsan-batasan yang menghalanginya untuk menginginkan keabadian. Itulah salah satu pula desain Tuhan agar manusia meskipun ia dinobatkan sebagai makhlauk mulia dan paling sempurna, ia tetap harus memiliki sisi yang yaitu kerendahan hati. Itu membuat manusia agar memiliki kesadaran bahwa keterbatasan hidup ini didesain demikian agar dapat memiliki arti. Dan arti tersebut dapat diwujudkan apabila manusia senantiasa mengisi hidup ini dengan ‘arti-arti’ yang sesuai dengan hakikatnya dihidupkan Tuhan.
Sangat banyak contoh orang yang tidak menorehkan arti dalam hidupnya. Ia hanya memandang hidup ini sebagai suatu kekosongan, tanpa ada kesediaan, kemauan, dan kesungguhan dalam mengisi hidup. Hingga ketika kesempatan hidup yang diberikan Tuhan kepadanya habis, barula ia sadar bahwa ia tidak memanfaatkan kesempatan yang hanya sekali itu dengan kesia-siaan. Sia-sia. Aku tidak ingin seperti itu.
Namun tidak sedikit pula teladan, orang-orang yang telah berhasil menmgisi kesempatan hidupnya dengan ‘sedikit’ gemilang. Ia berhasil menorehkan kesuksesan dalam memenuhi kesempatan hidup. Banyak guna yang ia peroleh dari kesungguhannya mengisi hidup. Ia tidak memiliki ketakutan untuk mempertanggungjawabkan hidupnya pada Sang Pemberi Kesempatan. Dan ia dikenang pula oleh manusia-manusia yang mengenyam kesempatan hidup setelahnya. Ini yang aku inginkan.
Aku adalah seorang remaja berusia 15 tahun yang tidak tahu kapan kesempatan hidupku akan berakhir. Seperti pada acara Gong Show, aku tidak tahu kapan gong akan dibunyikan oleh para juri dan mengakhiri kesempatan untuk menampilkan bakat yang aku miliki. Sehingga dari sini aku mesti melakukan yang terbaik, agar penonton, juri dan produser mampu terhibur dan setidaknya mengingat namaku. Aku ingin setidaknya mereka tahu bahwa aku sebagai peserta kontes itu juga pernah menampilkan sesuatu. Ladies and gentlements, I’ve ever show you my talent.
Itu adalah ingin hidupku sejak aku memiliki ilham untuk menulis tulisan ini. Aku akan memperjuangkan hidupku, mengisi kesempatan hidup yang diberikan Tuhan ini, agar aku tidak gagal ketika mempertanggungjawabkan kesempatan menjadi khalifah di Bumi ini di hadapan-Nya sebagai Ia yang jadi sutradara kehidpupan ini. Dan aku setidaknya, ya atau tidak, akan dikenang oleh orang-orang yang mengisi kesempatan hidupnya sesudahku kelak sebagai orang yang berhasil, berhasil kesempatan hidup di dunia dan menunjukkan kepada dunia. Aku katakan, “Dunia, aku juga pernah hidup!”