Pernyataan menolak dengan deskripsi jelas, oleh DR. Adian Husaini, inisiator Majelis Intelektual & Ulama Muda Indonesia (MIUMI) menerangkan bahwa Irshad Manji, penganut faham liberalisme lesbianisme ini dalam seminarnya adalah dalam rangka penyebaran paham. Ini sangat berbahaya untuk generasi Indonesia.
Senada dengan Adian Husaini, keadaan di kota Solo pun sama. Laskar Umat Islam Surkarta (LUIS) menolak keras akan diselenggarakannya seminar diskusi feminisme pada tanggal 8 Mei 2012 di Balai Soedjatmoko, Gramedia dan Universitas Muhamadiyah Surakarta, Solo.
Jika disimak dari kualitas dan prestasi akademik serta kualitas bukunya, Irshad Manji tampak dengan sengaja dibesar-besarkan namanya. Majalah Ms. menobatkan dia sebagai “Feminis Abad ke-21”. Maclean’s memberinya penghargaan Honor Roll di tahun 2004 sebagai “Orang Kanada yang Sangat Berpengaruh”.
Dalam bukunya (edisi Indonesia), Beriman Tanpa Rasa Takut: Tantangan Umat Islam Saat Ini, dicantumkan pujian pada sampul depan:”Satu dari Tiga Muslimah Dunia yang Menciptakan Perubahan Positif dalam Islam.” Dalam buku ini, bisa ditemukan nada-nada penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW dan keraguan terhadap al-Quran. Astaghfirullaah..
Selain membuat buku-buku yang kontroversial, pelaku lesbi ini juga mau membenarkan kelakuannya. Aneh memang, logikanya, lesbian tidak bangga dengan kelainan seksual yang dideritanya. Tapi, aktivis liberal Nong Darol Mahmada pernah menulis artikel di Jurnal Perempuan (edisi khusus Lesbian, 2008) berjudul: Irshad Manji, Muslimah Lesbian yang Gigih Menyerukan Ijtihad. Katanya: ”Manji sangat layak menjadi inspirasi kalangan Islam khususnya perempuan di Indonesia.” ..sakit memang..
Tak heran jika artikel yang dirilis oleh hidayatullah dan web resmi MIUMI, berjudul "Irshad Manji : sepatutnya diobati " .. karena orang sakit, memang sepatutnya diobati, bukan diundang untuk menyebarkan penyakitnya..
artikel lengkapnya di sini.