Setapak demi setapak namun pasti, dua pasang kaki itu berjalan mendaki, dibelenggu oleh dingin yang menyelimuti, dihangatkan oleh perbincangan sederhana tentang masa depan yang masih utopis, tak ada ikatan, tak ada paksaan, hanya murni sepasang insan yang ingin keluar dari sepi yang menyayat hati.
KEMBALI KE ARTIKEL