Tersebutlah kerajaan Manikmantaka,
Kerajaann bangsa rotadenawa bangsa butho.
Raja Manikmantaka bernama Prabu Niwatakawaca ingin mempersunting Dewi Supraba.
Dewi Supraba tak kuasa menolak asal mendapat ijin ayahnya, Begawan Ciptaning, yang tengah bertapa di gua Mintaraga dalam hutan Kaliangsa yang maha buas di pegunungan Indrakila.
Sang Prabu Niwatakawaca sudah kasmaran ingin segera Dewi Supraba bersanding di kerajaan.
Diutuslah Mamangmurka, patih terbaik Niwatakawaca
Patih sakti putra Patih Sakipu keturunan Giliwangsa
yang sakti mandraguna.
Mamangmurka bertus meminta restu Begawan Ciptaning, pertapa di gua Mintaraga.
Begawan Ciptaning tak mau menemui Mamangmurka
hutan Kaliangsa menjadi gelap gulita pegunungan Indrakila membentang tak berujung.
Gua Mintaraga tak akan ditemukannya.
Mamangmurka mengamuk dihutan gelap
pohon dan batu diobrak abrik
hutan rusak hewan berpencaran mencari selamat
Begawan Ciptaning yang tengah bertapa menjadi marah
dikutuknya Mamangmurka menjadi butho celeng
Melihat tubuhnya berganti celeng
Mamang murka semakin mengamuk merusak hutan
Akhirnya Begawan Ciptaning menghentikan amuk Mamangmurka dengan panah kalitawarna
Menancab di tubuh Mamangmurka.
(Rg Bagus Warsono)