Ya, kenapa kasihan? Katanya, Prabowo ber-IQ 152 alias jenius. Katanya (lagi), dia ahli strategi perang. Lantas dengan kejeniusan dan ahli begitu, apakah pantas dikasihani lantaran kalah bersaing dalam Pilpres 2014, baik dalam hitung cepat (quick count), hitung resmi (KPU), maupun hasil hukum bersifat mengikat (MK)?