Guru adalah jantung pendidikan, karena melalui tangan mereka, anak-anak belajar mengenal dunia, mengasah kemampuan berpikir, dan membangun mimpi untuk masa depan, sekaligus menerima pembentukan karakter dan nilai-nilai hidup. Di Finlandia, menjadi guru adalah profesi bergengsi dengan seleksi yang sangat ketat, memastikan hanya individu yang kompeten, berbakat, dan berdedikasi yang terpilih, sedangkan di Indonesia, proses penerimaan calon guru masih cenderung longgar, sehingga membuka peluang bagi mereka yang kurang memiliki minat atau bakat mendidik. Oleh karena itu, seleksi ketat calon guru menjadi kebutuhan mendesak untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia dan sebagai investasi jangka panjang bagi masa depan bangsa.
KEMBALI KE ARTIKEL