Ungkapan "Surga di telapak kaki ibu" adalah simbol penghormatan universal terhadap ibu sebagai sosok yang penuh kasih sayang dan pengorbanan. Ibu tak hanya melahirkan, tetapi juga menjadi pelita keluarga yang membimbing dan melindungi anak-anaknya. Namun, penghormatan ini sering terselubung ironi dalam masyarakat, di mana peran ibu kerap ditempatkan di posisi kedua setelah ayah, terjebak dalam bayang-bayang patriarki yang merendahkan kontribusi domestik mereka. Hari Ibu setiap 22 Desember seharusnya bukan sekadar perayaan simbolis, melainkan momen refleksi untuk mengakui peran ibu yang tak tergantikan dalam keluarga dan masyarakat, serta memulai langkah nyata melawan ketidakadilan gender.
KEMBALI KE ARTIKEL