Masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT), yang meliputi Flores, Sumba, Timor, Alor, Lembata, Sabu, dan Rote, memiliki tradisi yang sangat kuat dalam menyambut tamu. Hal ini dianggap sebagai berkah yang harus disambut dengan segala kehormatan. Mereka menyediakan hidangan terbaik, seperti daging ayam, telur, kambing, babi, dan beras merah, untuk menunjukkan keramahan dan penghargaan terhadap tamu yang datang. Sementara itu, kehidupan sehari-hari dalam keluarga sendiri sering sederhana, hanya mengandalkan jagung, ubi-ubian, dan sayuran sebagai makanan pokok. Artikel ini bertujuan mendeskripsikan dilema yang terjadi antara penghormatan yang begitu tinggi terhadap tamu dan pengabaian terhadap kesejahteraan keluarga sendiri. Apakah sikap ini semata-mata bentuk penghormatan kepada tamu, atau adakah pengaruh gengsi yang memaksa mereka untuk memberikan yang terbaik hanya untuk dilihat orang luar?
KEMBALI KE ARTIKEL