Di Kampung Kamur, di tengah belantara Pantai Kasuari, Papua, hidup seorang anak lelaki bernama Ferdinandus. Sejak tahun 1995, Ferdinandus yang periang dan murah senyum harus menanggung beban kesepian setelah kedua orang tuanya meninggal dunia di saat mencari sagu di hutan. Namun, keberuntungannya bertemu dengan seorang guru asal Flores, bernama Policarpus, memberi harapan baru. Dengan mata bulat bercahaya dan wajah cerah yang selalu tersenyum, Ferdinandus berusaha menjadi bagian dari keluarga baru ini.
KEMBALI KE ARTIKEL