Seorang suami rela meninggalkan istri dan anaknya karena tekanan ekonomi. Ia merantau ke tanah orang demi memenuhi kebutuhan keluarganya. Saatnya tiba, sang suami pun pulang ke kampung halamannya. Tetapi, ia sangat terkejut setelah mengetahui istrinya 'main serong' dengan lelaki lain, bahkan telah melahirkan seorang anak. Dalam kehancuran hatinya, ia bersih keras berpisah. Berbagai jalan telah diupayakan, termasuk berdiskusi dengan Pastor Paroki, namun hasilnya nihil. Suatu waktu Pastor mendapatkan ide dan berkata, "Apakah kamu bersih selama empat tahun di perantauan? Beruntung kamu laki-laki, sehingga apa yang mungkin kamu lakukan di sana tidak dapat dibuktikan." Setelah menangkap kata-kata itu, sang suami pun berbalik, memeluk istrinya, dan menerimanya kembali.
KEMBALI KE ARTIKEL