Suatu malam, Mahmudin, si pemuda desa bergaya kota, baru saja selesai berkeliling desa menjalankan tugasnya yang pada malam itu mendapat jatah ronda bersama temannya, Nurudin. Sesampainya di Pos Ronda, Mahmudin melihat Nurudin yang sedang duduk serius sambil sesekali membetulkan peci hitamnya.
KEMBALI KE ARTIKEL