Halo, fans MU? Selamat Hari Kesehatan Jiwa Sedunia. Halo juga yang bukan fans MU. Selamat Hari Kesehatan Jiwa Sedunia juga.
Anda sudah tahukah kalau tanggal 10 Oktober merupakan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia? Atau, kerap disebut pula Hari Kesehatan Mental Sedunia (World Health Mental Day). Jika belum tahu, selamat. Sekarang Anda telah menjadi tahu.
Lalu, mengapa saya sengaja menyapa fans MU secara khusus? Karena mereka belakangan ini terlihat demikian menggemaskan. Mungkin juga malah mengenaskan. Terutama ketika mencak-mencak gara-gara MU (Manchester United) kalah lagi, kalah lagi.
Buat fans MU di mana pun berada, no hard feeling lho, ya. Ini bercanda saja walaupun sejenis candaan yang sadis. Katakanlah bahwa saya sedang mengajak Anda untuk menertawakan diri sendiri.
Tenanglah, tenang. Jika Anda fans MU dan marah-marah gara-gara jeblognya prestasi MU, tak jadi soal. Lampiaskan saja emosi itu. Hendak nangis-nangis juga tak apa. Plongkan saja perasaan Anda. Biarkan saja fans kesebelasan sebelah mengejek Anda lebay. Jangan terprovokasi.
Utamakan kesehatan jiwa. Abaikan ejekan mereka. Ingatlah bahwa kesehatan jiwa Anda adalah tanggung jawab Anda sendiri. Jika mengomel, menangis, ataupun teriak-teriak jengkel bisa menstabilkan jiwamu, lakukan saja. Why not? Tentu jangan sampai anarkis dan merugikan orang/pihak lain.
Perlu diketahui, WHO telah menetapkan bahwa tema World Health Mental Day tahun 2024 adalah "Mental Health at Work".
Nah, itu! Alangkah malang para fans MU yang harus tetap berangkat kerja, padahal perasaan masoh tak keruan akibat prestasi MU. Terlebih jika rekan-rekan sekantornya adalah pendukung kesebelasan sebelah. Hehe ...
Namun, tentunya maksud WHO bukan seperti itu tatkala menetapkan tema Peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2024. Itu 'kan cuma tafsiran bercanda saya.
Adapun seriusnya kurang lebih begini. Tema "Mental Health at Work" itu dimaksudkan sebagai gerakan agar para pekerja lebih diperhatikan kesehatan mentalnya. Jadi, perhatian tidak hanya berfokus pada kesehatan jasmani.
Misalnya situasi kantor (tempat kerja) dibikin kondusif; tidak ada peluang saling sikut ataupun bully dari senior ke yunior. Perusahaan/kantor pun mesti mengatur jam kerja sedemikian rupa agar para pekerja tak lelah jiwa raga.
O, ya. Tulisan ini terinspirasi oleh ratapan dan makian para fans MU di kolom komentar, di salah satu postingan akun Instagram resmi klub sepakbola tersebut. Jadi, wajar kalau saya membawa-bawa fans MU di tulisan ini.
Namun, sebetulnya tulisan ini juga untuk menepuk bahu saya sendiri. Self reminder supaya tak lupa menjaga kesehatan jiwa (mental). Entah dalam kapasitas sebagai fans kawakan si setan merah atau bukan.
Salam.