Duh! Benar-benar, deh. Bulu tangkis Indonesia tampaknya memang mulai kehabisan bahan bakar. Tak bisa dipungkiri lagi. Suka tidak suka, hal buruk tersebut mesti kita akui telah terjadi. Keterlaluan sekali kalau sampai ada yang berusaha menutup-nutupinya.
Apa pun alasannya, pencapaian di Olimpiade Paris 2024 cukup menjelaskan fakta memprihatinkan itu. Kok bisa sih, ya? Sementara di masa lalu kita adalah raksasa di bidang olahraga yang satu ini.
Jauh di lubuk hati, saya amat menyayangkan kondisi dunia perbulutangkisan kita yang tidak lagi sedigdaya puluhan tahun silam. Kok bisa? Mengapa? Apa penyebabnya? Sejak kapan bangsa Indonesia sembuh dari demam bulu tangkis gara-gara tak lagi cemerlang prestasinya?
Yaelah, apa kata dunia? Kalau dipikir-pikir sayang banget 'gitu, lho. Sementara kita punya Rudi Hartono yang 8 kali menjuarai All England. Sampai- sampai dia dijuluki Sang Dewa Bulu Tangkis.
Apakah justru karena kejayaan itu, PBSI kemudian terlena? Tidak begitu fokus melakukan regenerasi atlet? Hingga tahu-tahu melempem pencapaiannya? Hmm. Sebaiknya jangan begitu dong, ah.
Terusterang saja, pencapaian tim bulu tangkis Indonesia di Olimpiade Paris 2024 bikin saya rindu masa lalu. Masa ketika saya masih berstatus sebagai anak sekolah dan tergila-gila pada sosok Alan Budikusuma. Muehehe ...
Tatkala itu saya beserta penggemar bulu tangkis se-Indonesia Raya pasti akan setia di depan TV bila para pahlawan bulu tangkis kita bertanding di kejuaraan internasional. Kami senantiasa mendukung dengan solid, antusias, dan yakin bakalan menang. Karena memang lebih sering menangnya daripada kalahnya.
Begitulah adanya. Tatkala itu, bulu tangkis sungguh bisa diandalkan sebagai cabor yang mampu memberikan rasa keren kepada masyarakat Indonesia. Tak bisa dipungkiri, kerap menang di ajang internasional memang bikin naik harga diri bangsa. Buktinya sekarang kita merasa galau dan kesal sebab prestasi bulu tangkis Indonesia yang ancur-ancuran di Olimpiade Paris 2024.
Ya, Tuhan. Kapan lagi Engkau kirimkan atlet-atlet badminton seikonik Liem Swie King Sang Raja Smash dan Rudi Hartono Sang Dewa Bulutangkis kepada bangsa ini?
Ayolah, PBSI. Mulai serius lagi melakukan pembibitan pemain muda, yuk. Jangan mau kalah dari sepakbola yang sedang bersemangat untuk berbenah diri. Bisa yuk, bisa. Bisa kembali menggila dengan prestasi. Ingat, ingat. Tradisi kita tuh emas lho, kalau di Olimpiade. Di masa depan jangan sampai terjadi nol emas lagi dalam Olimpiade yang kita ikuti.
Salam.