Begitulah isi pesan WA anak saya setahun lalu, tatkala dia tengah menjalani PPSMB Pionir Gadjah Mada 2023. Pada sore terakhir, jelang upacara penutupan. Komplet dengan foto di atas.
Saya tersenyum-senyum menanggapinya. Lalu, membalas pesan WA tersebut dengan emotikon ketawa. Plus sedikit pertanyaan.
Habis ini langsung penutupan dan pulang 'kan?
Tak lama kemudian anak semata wayang saya membalas.
Iya, boleh pulang. Tapi aku sama temen2 satu gugus mau main dulu.
Tentu saja saya tak melarangnya. Cuma berpesan supaya berhati-hati dan pulangnya tidak terlalu malam. Pikir saya waktu itu, itung-itung sebagai hadiah atas perjuangan panjangnya hingga berhasil menjadi Gamada, Gadjah Mada Muda, 2023.
Lagi pula, saya tak hendak mencuri kesempatannya berakrab ria dengan teman-temannya sesama Gamada. Yang kebetulan dari satu gugus itu berasal dari berbagai fakultas di UGM dan berbagai daerah di Indonesia.
Itu sebuah momentum menyenangkan dan istimewa 'kan? Yang berhasil dimilikinya setelah 3 tahun berproses di SMK dan ... setelah dia berbesar hati membelokkan rencana hidupnya.
Beberapa tahun lalu saya pernah bercerita di Kompasiana juga tentang cita-citanya untuk bikin film. Sebuah cita-cita yang membuatnya memilih bersekolah di SMK jurusan multimedia selepas SMP. Yang dalam pikirannya, setamat SMK dia akan berkuliah di bidang perfilman.
Yang di kemudian hari ketika mendapatkan kesempatan ikut seleksi SNBP, dia mengambil keputusan besar sesudah berpikir keras dan menimbang-nimbang. Katanya waktu itu, "Aku mendaftar UGM saja, Bun. SV bahasa Inggris. Sesuai minatku juga, kok. Ada kemungkinan keterima. Portopolioku kurang untuk mendaftar ke jurusan film di Institut X. Kemungkinan besar tidak diterima."
Tentu saja saya sangat terharu dan bersyukur dengan keputusan tersebut. Makin bersyukur ketika dia resmi menjadi Gamada. Sebagai anggota Kagama, wajarlah ya kalau saya ingin punya keturunan yang juga kuliah di UGM. Jadi, tak ada salahnya kalau saya berterima kasih kepada anak dengan cara memberikan izin untuk hang out sebentar dengan teman-teman satu gugusnya.
Satu tahun kemudian ...
Anak saya kembali sibuk dengan PPSMB. Malah jauh lebih sibuk ketimbang tahun lalu. Tentu bukan sebagai Gamada. Kali ini statusnya telah menjadi kakak panitia. Sesuai dengan fakultasnya, sebutannya Pionir Permadani 2024. Tentu setelah dia lolos serangkaian seleksi.