Jadi begini ...
Pertama kali saya tahu wujud songgo buwono adalah ketika pilpres 2014. Waktunya pagi jelang siang. Selepas dari TPS untuk melakukan pencoblosan. Saat itu pula menjadi saat pertama kali saya mencicipinya.
Yang mengenalkan songgo buwono kepada saya adalah mantan kakak ipar. Kebetulan saya mampir ke rumahnya yang sebelahan dengan TPS dan kebetulan pula dia menerima orderan snack box untuk panitia pemungutan suara. Nah. Salah satu isinya adalah songgo buwono. Karena ada lebihan produksi, saya pun disuguhi kudapan tersebut.
Terusterang saya takjub ketika diberitahu bahwa kudapan itu bernama songgo buwono. Terdengar seperti nama orang. Tepatnya nama seorang bangsawan Jawa. Kok bisa namanya nJawani (sangat berunsur Jawa), tetapi penampakannya ngEropah (ala Eropa)? Sungguh lutjuk dan unique 'kan? Ibarat seseorang berwajah dan berpostur seperti Justin Hubner, tetapi ternyata bernama Joko Pramono.