Mohon tunggu...
KOMENTAR
Diary Pilihan

Dua Hal Berkesan dari Pengalaman Naik Kendaraan Umum di Jakarta

8 Agustus 2023   11:23 Diperbarui: 8 Agustus 2023   11:29 273 15
"Kita nunggu enggak berjubel dululah. Enggak buru-buru juga 'kan?"

"Iya. Ngeri, ya? Kok bisa sampai rebutan gitu."

"Ho'oh. Apalagi bawaan kita banyak begini. Bakalan repot banget."

Sekian menit kemudian, kondisi tak berubah. Calon penumpang KRL tetap berjubel. Begitu KRL datang, serentak mereka menyerbu masuk. Berebut melewati pintu KRL dengan penumpang yang hendak turun. Tampak tidak mau saling bergantian. Malah bikin lama.

Alhasil saya dan dua teman yang baru turun dari kereta api jurusan Yogyakarta-Jakarta, cuma bisa saling berpandangan. Pikiran kami tatkala itu tampaknya sama. Kok begitu amat orang-orang berebutan naik?

"Jangan nunggu sepi. Kagak bakal ada sepinya ini nanti. Langsung ikut merangsek saja. Tapi hati-hati dengan dompet. Naik KRL memang begitu," kata seseorang yang berdiri di dekat kami.

Kami berterima kasih sebab diberi tahu. Kalau tidak, bisa-bisa menungggu sampai siang. Kemudian berbekal nasihat itu, kami pun menaikkan daya juang supaya sukses memasuki KRL. Yang di kemudian waktu, selama berada di ibukota, nasihat itu ternyata wajib kami praktikkan.

Semaksimal mungkin kami mempergesit diri manakala hendak menaiki kendaraan umum. Entah itu mikrolet, metromini, KRL, ataupun kopaja. Kiranya hal itu merupakan salah satu keterampilan khusus untuk berdomisili di Jakarta.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun