Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Lelaki Pincang

29 Oktober 2020   02:26 Diperbarui: 29 Oktober 2020   02:38 65 23

Hujan di ujung malam menantang
nyala lampu yang nyalang.
Pohon-pohon menggigil kedinginan
tak seperti lelaki pincang
yang tidur nyaman di emperan.

Hangat diselimuti nasib malang
yang selalu ikhlas menyertainya.
Lelap berbantal tumpukan kain
yang menggunung seperti
tahi kucing di pasir adukan.
 
Tiap pagi hingga petang
kerjanya mengemis di perempatan.
Mengharap belas kasihan
pengguna jalan yang lalu lalang.

A. S. Pamuji, 29 Oktober 2020

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun