Hingga artikel ini ditulis, berdasarkan data dari kompas.com per Jumat (22/5/2020), jumlah orang yang terjangkit COVID-19 total berjumlah 20.796 orang. Dikhawatirkan, penambahan pasien positif COVID-19 akan terus bertambah dan berisiko terhadap terjadinya klaster-klaster baru penyebaran COVID-19 mengingat mulai beraktivitasnya masyarakat secara ‘
new normal’ namun tidak menerapkan protokol pencegahan infeksi COVID-19. Lebih parahnya lagi, ketidakmampuan kebijakan dan peraturan pemerintah dalam meng-
counter, miskoordinasi antara pusat dan daerah beserta lembaga-lembaga di dalamnya, serta apatisnya masyarakat Indonesia dalam menyikapi pandemi COVID-19, sudah barang tentu akan membenarkan kekhawatiran di atas.
Melihat permasalahan di atas, penanggulangan COVID-19 ‘harus’ mendapat perhatian serius. Dalam hal ini, semua pihak harus
aware akan pentingnya gotong royong memberantas penyebaran COVID-19 dengan bersumbangsih melalui kapasitas dan keterampilan yang dimilikinya. Ahli kesehatan masyarakat merupakan salah satu di antaranya.
Semenjak importasi COVID-19 yang mengekspansi Indonesia Maret lalu, peran ahli kesehatan masayarakat semakin dianggap penting. Upaya terkait pencegahan dan pengendalian COVID-19 adalah 'c
hallenge' bagi para ahli kesehatan masyarakat untuk menunjukkan peran dan kontribusi dengan disiplin ilmu yang dimilikinya.
KEMBALI KE ARTIKEL