Pada awal awal malam yang gelap. Tak terlihat adanya bulan diantara gumpalan awan tebal. Hawa dingin dan hembusan angin berhembusan disekitar rumah. Ditutuplah tirai merah dan di tarik jendela kedalam sebelum dikunci.Belum pukul Sembilan waktu itu sambil bejalan pelan menuju tempat tidur. Dilihatnya suami dan anaknya telah tidur nyenyak.Ia melebarkan selimut dan menggesernya menutupi badannya. Ia memandangi atap dan teringat akan seminggu yang lalu. Di hari senin, rasa senang menyertai Arif ketika Arif hedak berangkat mengajar. Dia akan mendapatkan honor pertamanya setelah sebulan mengajar. Sewaktu Arif berada diatas sepeda dan hendak mengndarai. Arif terasa terenyuh didalam hati yang sedang melihat Nadin menangis. Nadin menangis melihat ayahnya pergi seakan-akan ingin ikut ayahnya. Namun bagaimanapun, Nadin tidak bisa diajak kesekolah ditakutkan alan mengganggu proses kegiatan belajar mengajar. Saat Nadin didepan pintu rumah sambil menanggis. Ibu Nadin langsung mengendong nadin dan membawanya kedalam rumah.Sambil memukul pelan ibunya Nadin menangis dan berteriak ibu jahat ibu jahat. Di dalam rumah, ibu Nadin tak tega melihat Nadin menagis hingga ia pun mengajakNadin bermain boneka di ruang tamu.
KEMBALI KE ARTIKEL