Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Perjalanan Politik 2014...Mari Ciptakan Hikmahnya?

26 Mei 2014   01:18 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:07 65 0
I.Perjalanan ARB dan Jusuf kalla.

Sejak tanggal 20 mei 2014 terbukti sudah bahwa sayangnya ibu

itu sangat kuat dan tidak hapus dilekang zaman. Pada saat paparan di Surabaya

ARB menyampaikan bahwa sejatinya alm ibudanya tidak mensetujui nya jika ia akan

mencalonkan diri menjadi Presiden Republik Indonesia. Andung panggilan sayang

yang sangat disayang dan dihormati keluarga Bakrie itu mengatakan bahwa :

sangat sedih sekali jika melihat atau mendengar ical dihujat, padahal sudah

berbuat baik dan benar. Apalagi jika tidak sengaja melakukan kekeliruan. Dan

jika jadi Presiden maka sudah pasti hujatan hujatan itu akan merebak.

Dengan kenyataan menghadapi inilah maka ARB selama ibunya

masih ada ia tidak menerima tawaran untuk menjadi Calon Presiden Republik

Indonesia.

Disisi lain ketika Jusuf kalla menjadi wapres dan ARB

menjadi menko kesra , pernah menyampaikan kepadanya  bahwa apalagi yang akan diberikan kepada

bangsa dan Negara ini karena urusan pribadi ini sudah selesai selesai, selain

mengabdi menjadi Presiden Republik Indonesia.

Dengan motivasi pak JK ini maka Pak ARB melihat bahwa sejak

di Menko Kesra memang bangsa dan Negara ini butuh pengabdiannya sehingga

mencalonkan diri menjadi Presiden adalah menjadi bagian dari rencana

pengabdiannya kepada bangsa dan Negara.

Pasca Andung berpulang karena dorongan menjadi calon

Presiden itu cukup kuat maka bersedialah ia dicalonkan menjadi Calon Presiden.

Perjalananannya melakukan kampanye calon Presiden diindonesia adalah perjalanan

capres yang paling panjang, issue disiapkan perjalanan dilakukan dan iklan

dilakukan secara terus menerus selama beberapa tahun, walhasil rakyat Indonesia

mengetahui bahwa ARB sebagai Calon Presiden dari partai golkar.

Ini sebuah perjalanan panjang yang memakan waktu dan biaya

serta perhatian tersendiri bagi ARB dan keluarganya. Persiapannya sangat matang

dan benar benar disiapkan.

II.Pemilu 2014 dan hasilnya.

Partai Golkar menjadi pemenang kedua dengan hasil 14,75 %

suara atau 91 kursi. Posisi menjadi nomor 2 ini sejatinya bagus sekali karena

pemenang pertamapun pdi-p hanya 18-9% saja.  Pemilu 2014 adalah pemilu yang dicap penuh

rekayasa  apakah itu dengan uang atau

rekayasa dengan membeli suara kepada pihak penyelenggara dan atau sekaligus

menggunakan kekuatan birokrasi .

Sungguh beruntung calon anggota legistative yang tidak

menggunakan rekayasa dan mengguyurkan dana

dan tanpa campur tangan birokrasi

bisa menjadi anggota DPR disenayan.

Terlalu banyak pihak juga yang gagal walau menggunakan

segala cara tetapi ada beberapa pihak walaupun gagal tetapi bangga di tangisi

ribuan orang pendukungnya serta bangga atas keberanian mengambil resiko tetap

berpegangan kepada hal yang benar walaupun resikonya adalah tidak jadi.

Pertarungan Pileg 2014 bukan hanya mendapatkan suara saja

tetapi juga sarat dengan cerita membunuh rekan separtai. Oleh karenanya tidak

aneh jika Nurul arifin dan Binny buchori harus melakukan konferensi press dan

pembunuhan caleg ini juga terjadi jika ketua partai tidak merestui jagoan

partainya maka ia hanya tinggal menugaskan caleg lain dan membantunya untuk

menyingkirkan caleg yang ia tidak berkenan. Proses yang mengerikan bukan saling

bekerja sama -menumbuhkan tetapi saling membunuh.

Pertarungan dipileg 2014 ini sangat mewarnai proses menuju

Pilpres 2014, dimana kesan menghalakan segala cara agar menjadi yang berkuasa

harus terwujud maka jalan apapun harus dilakukan.

Ratusan rekrutmen KPU didaerah dipecat dan diganti,

sayangnya tidak banyak peserta pemilu yang melakukan pelanggaran dihukum. Bekas

money politik massive sangat terasa diberbagai daerah tetapi tidak ada

penyidikan sampai kearah situ kalaupun ada caleg bagi batik dijatuhi hukuman

tetapi banyak sekali yang cenderung dilepas.

Silakan dinilai bagaimana bisa calon anggota legistative

yang berhasil membangun komunitas sehingga bisa panen walaupun sekelilingnya

diserang hama wereng dan sudah terjadi dibeberapa tempat, tomat tingginya 3

meter dan berbuah banyak sekali, ikan lele menjadi lebih sehat dan cepat

mencapai target, tanah menjadi subur kembali, mampu menggerakan perempuan untuk

berbagai hal kebaikan dengan ribuan orang tetapi pada 2 minggu terakhir para

pendukungnya dibelah dengan dibeli diberbagai tempat sehingga kalah dengan

caleg yang tidak ada dilapangan tetapi belanja dan konspirasi..?..tidak perlu

kampanye dan melakukan penyadaran karena yang penting bikin team sebanyak

15.000 orang dan setiap orang mendapatkan 40 orang lalu bagi amplop sebanyak

600 000 amplop , paling apes 250 000 suara akan dapat. Atau bayar ke pihak

tertentu 25% nya begitu jadi bayar sisanya. Ini semuanya hidup dalam alam pileg

kemarin. Dan itu sekarang sudah jadi dongen saja. Apakah mau

dibiarkan?....karena dari tahun ketahun semakin buruk kelihatannya dan kita

tidak punya tentara dan radja seperti di THailand yang bisa memutarkan jarum

jam 180 derajat…bagaimana orang baik dan berniat baik akan menjadi mayoritas

jika prosesnya seperti ini. Walau pasti ada yang baik masuk dan kenyataan ini

harus dibaca sebagai peringatan dan tantangan terhadap bangsa Indonesia.

Hal ini sangat berbahaya karena akan mendorong para

penghalalan segala cara termasuk penjahat masuk Parlemen seharusnya penjahat

dicegah masuk parlemen dan pemerintahan.

Pemilu 2014 sudah dilupakan sebagai pemilu bermasalah tetapi

masalahnya dengan modal yang seperti itu maka jika tidak dijaga besar

kemungkinan Parlemen 2014 akan bermasalah. Dan ini artinya akan sangat

mengganggu Pemerintahan 2014-2019 ?.

Ini harus dinatisipasi jika tidak akan menjadi masalah?...

III.Pilpres 2014-2019….

Pada pilpres ini, ARB jelas dimotivasi JK untuk mengabdi

sebagai presiden dan ARB sedemikian telah berusaha membantu Jk supaya tahun

2009 berpasangan kembali dengan SBY tetapi SBY lebih memilih Beodiono . walau

begitu Arb telah sesuai kembali dengan pesan ibunda tercintanya untuk tidak

menjadi calon Presiden.

Semua kerjakeras dan semua proses yang dilakukan tidak gagal

tetapi semuanya itu termasuk Pileg 2014 adalah dalam rangka dukungan alam

semesta untuk tetap patuh kepada pesan ibundanya, karena ARB memang sangat

menyayangi ibundanya serta sangat menghormati juga mematuhinya.

Jika melihat Partai Golkar sekarang dimana sebelumnya hanya

akbar Tanjung yang seakan mengingatkan sendirian tetapi kenyataannya saat ini

terlihat bahwa Luhut Panjaitan, Fahmi idris dan bisa jadi yoris dan Agung

laksono akan mendukung Jokowie- JK, walaupun begitu yang paling penting pada

momentum ini menurut Prabowo , ARB dengan besar hati melakukan dukungan kepada

Prabowo-Hatta serta melakukan proses pengorbanan yang besar untuk proses

kepemimpinan bangsa Indonesia.

Diluar itu , ARB kelihatannya tenang saja ketika melihat

Jusuf Kalla yang melakukan motivasi dan tokoh yang dibantunya di 2009 justru

malahan maju sebagai wakil Presiden, walau sudah muncul lagi peringatan bahwa

jika Prabowo-Hatta kallah maka Golkar akan kembali dikendalikan Jusuf kalla,

ini rupanya hukum besi kekuasaan, rebut kekuasaan dan pertahankan kekuasaannya

jika lengah maka akan lenyap kekuasaan itu.

Terlalu banyak orang yang tidak tahu bahwa JK setelah tidak

menjadi ketua umum Partai Golkar , sejatinya tidak diam selain aktif di PMI dan

dewan dakwah, ia juga masuk keberbagai elemen termasuk ke Nasdem melalui surya

Paloh dan PKB melalui Rusdi kirana yang diindikasikan barengan di Lion air .

hasilnya sangat nyata begitu selesai pileg 2014 kedua partai itu langsung

merapat ke PDIP tanpa syarat dan munculah calon wapresnya Jusuf kalla. Ini cara

yang canggih dan luar biasa. Jk hebat ia rendah hati pasca tidak jadi wapres

bersedia dating ke seminar soal blok Mahakam yang tidak kunjung usai dan

berbagai acara tetap memberikan semangat dan arahannya.

Disisi lainnya Prabowo yang pernah membesarkan JOKOwie

dengan usahanya supaya mencalonkan diri menjadi Gubernur DKI-jakarta dengan

menggunakan Gerindra-Pdip, sekarang malahan menjadi rivalnya dalam pemilihan

Presiden. Kita mungkin perlu membayangkan perasaan Jokowie, JK dan Prabowo yang

sedang bersaing saat ini.    Bagaimana sebagai pribadi dan bagaimana dalam

menghadapi pertarungan ini, perasaan haru biru. Ingin membesarkan sekarang jadi

bertarung ingin mendorong sekarang malahan menutup pintunya….dll, hanya jika

ini untuk bangsa dan Negara maka inilah konsekuensi logis perjuangan tersebut.

Pola perkembangan pshikologie yang sedang terjadi saat ini

mirip dengan ketika megawati sakit hati oleh SBY yang sebelumnya menjadi salah

satu anggota kabinetnya yang tiba tiba menjadi pesaingnya dan berhasil

mengalahkannya.

Kejadian ini juga terjadi ketika Jusuf kala masih merasakan

kemungkinan besar sekali bahwa SBY tidak akan maju menjadi Capres 2009 jika

bukan dia Cawapresnya, kenyataannya SBY berpasangan dengan Boediono, sehingga

JK tidak siap ketika berpasangan dengan wiranto sehingga kalah di Pilpres 2009.

Dalam konteks situasi seperti ini ARB , secara bijak mengatakan bahwa Partai

Golkar yang penting bisa berkarya dan mengabdi sehingga ia memutuskan mendukung

Prabowo dan Hatta, dalam situasi sekarang partai Golkar pasti menang karena

disana ada bekas ketua UMUMnya dan disini ada ketua Umumnya. Permainannya dalam

dan tajam.

SBY dalam pilpres 2014 sama sekali tidak mendorong partainya

maju malahan peserta konvensi partai Demokrat terlihat kecewa karena partai

Demokrat tidak mencalonkan. Dan sepertinya situasi batinnya marah besar seakan

akan ingin mengatakan kalian rasakan dan lihat jika Partai Demokrat tidak mendukung

kalian dan kalian akan merasakan bagaimana kami dibusukan dan dihukum

masyarakat sehingga sekarang tingga 10,9% hasil perolehan suaranya  atau tinggal 40% dari dari 28% yang perolehan

awalnya 21%. Ia seperti sedang marah besar serta geram dalam memutuskan menjadi

oposisi pada masa pemerintahan 2014-2019.

Disisi lainnya , pensiunan tentara juga seperti siap head to

head antara para pensiunan yang berada dikubu Prabowo dengan Pensiuan tentara

yang berada pada JOKOwie-JK.

Dengan perkembangan seperti ini maka bisa dipastikan koalisi

PDIP-Nasdem dan PKB kemudian tambah Hanura yang sebelumnya dikendalikan

Megawati. Sejak JK masuk sungguh terlihat APInya jokowie meredup seperti kalah

oleh apinya JK, dan ia seperti bukan pemimpin yang akan memimpin tetapi seperti

orang baik yang ditugaskan saja. Serta mulai tidak menjadi sentral dan justru

yang menjadi sentralnya malahan keriuhan para senior dan pendukungan partai

yang pada masuk ke koalisi tersebut. Apakah Kondisi ini apakah akan membuat

megawati kehilangan control serta koalisinya menjadi turbulent atau malah

tambah tenaga nanti kita akan melihatnya, seiring dengan waktu yang berjalan.

Disisi lainnya Jokowie mulai dianggap hanya main main maju

pilpresnya, alasannya karena tidak mundur dari posisi Gubernur DKI Jakarta

sehingga diiisukan maju atau mundur tetap enak, kalah menjadi tetap Gubernur

dan menang menjadi presiden.  Maju tanpa

resiko dan tanpa keluar duit….enak sekali. Kasus transjarta dilihat hanya issue

supaya seperti ada celah penegakan hukum sebagai penghambat Jokowie saja walau

sungguh tidak mudah bagi kejaksaan menetapkan tersangka dalam 2 bulan ini,

walau udar dan serikat pekerja BUMN berkoar koar. Apalagi mainan ini ?

IV. Yang paling diharapkan pada proses dan hasil Pilpres

2014.

Apapun ceritanya dan prosesnya hampir pasti , masyarakat Indonesia

menginginkan


  1. Pilpres ini prosesnya lancar menyemangati bukan

    saling membunuh serta memberikan semangat yang luar biasa kepada anak bangsa

    untuk mengabdi serta berprestasi juga meningkatkan usahanya. Selesai pilpres

    harus selesai semuanya tidak boleh ada sengketa sengketaan dan menang

    menghormati yang kalah serta yang kalah jika diajak membantu juga harus

    membantu sehingga kebersamaan sebagai bangsa tetap terjaga.
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun