Sejak tanggal 20 mei 2014 terbukti sudah bahwa sayangnya ibu
itu sangat kuat dan tidak hapus dilekang zaman. Pada saat paparan di Surabaya
ARB menyampaikan bahwa sejatinya alm ibudanya tidak mensetujui nya jika ia akan
mencalonkan diri menjadi Presiden Republik Indonesia. Andung panggilan sayang
yang sangat disayang dan dihormati keluarga Bakrie itu mengatakan bahwa :
sangat sedih sekali jika melihat atau mendengar ical dihujat, padahal sudah
berbuat baik dan benar. Apalagi jika tidak sengaja melakukan kekeliruan. Dan
jika jadi Presiden maka sudah pasti hujatan hujatan itu akan merebak.
Dengan kenyataan menghadapi inilah maka ARB selama ibunya
masih ada ia tidak menerima tawaran untuk menjadi Calon Presiden Republik
Indonesia.
Disisi lain ketika Jusuf kalla menjadi wapres dan ARB
menjadi menko kesra , pernah menyampaikan kepadanya bahwa apalagi yang akan diberikan kepada
bangsa dan Negara ini karena urusan pribadi ini sudah selesai selesai, selain
mengabdi menjadi Presiden Republik Indonesia.
Dengan motivasi pak JK ini maka Pak ARB melihat bahwa sejak
di Menko Kesra memang bangsa dan Negara ini butuh pengabdiannya sehingga
mencalonkan diri menjadi Presiden adalah menjadi bagian dari rencana
pengabdiannya kepada bangsa dan Negara.
Pasca Andung berpulang karena dorongan menjadi calon
Presiden itu cukup kuat maka bersedialah ia dicalonkan menjadi Calon Presiden.
Perjalananannya melakukan kampanye calon Presiden diindonesia adalah perjalanan
capres yang paling panjang, issue disiapkan perjalanan dilakukan dan iklan
dilakukan secara terus menerus selama beberapa tahun, walhasil rakyat Indonesia
mengetahui bahwa ARB sebagai Calon Presiden dari partai golkar.
Ini sebuah perjalanan panjang yang memakan waktu dan biaya
serta perhatian tersendiri bagi ARB dan keluarganya. Persiapannya sangat matang
dan benar benar disiapkan.
II.Pemilu 2014 dan hasilnya.
Partai Golkar menjadi pemenang kedua dengan hasil 14,75 %
suara atau 91 kursi. Posisi menjadi nomor 2 ini sejatinya bagus sekali karena
pemenang pertamapun pdi-p hanya 18-9% saja. Pemilu 2014 adalah pemilu yang dicap penuh
rekayasa apakah itu dengan uang atau
rekayasa dengan membeli suara kepada pihak penyelenggara dan atau sekaligus
menggunakan kekuatan birokrasi .
Sungguh beruntung calon anggota legistative yang tidak
menggunakan rekayasa dan mengguyurkan dana
dan tanpa campur tangan birokrasi
bisa menjadi anggota DPR disenayan.
Terlalu banyak pihak juga yang gagal walau menggunakan
segala cara tetapi ada beberapa pihak walaupun gagal tetapi bangga di tangisi
ribuan orang pendukungnya serta bangga atas keberanian mengambil resiko tetap
berpegangan kepada hal yang benar walaupun resikonya adalah tidak jadi.
Pertarungan Pileg 2014 bukan hanya mendapatkan suara saja
tetapi juga sarat dengan cerita membunuh rekan separtai. Oleh karenanya tidak
aneh jika Nurul arifin dan Binny buchori harus melakukan konferensi press dan
pembunuhan caleg ini juga terjadi jika ketua partai tidak merestui jagoan
partainya maka ia hanya tinggal menugaskan caleg lain dan membantunya untuk
menyingkirkan caleg yang ia tidak berkenan. Proses yang mengerikan bukan saling
bekerja sama -menumbuhkan tetapi saling membunuh.
Pertarungan dipileg 2014 ini sangat mewarnai proses menuju
Pilpres 2014, dimana kesan menghalakan segala cara agar menjadi yang berkuasa
harus terwujud maka jalan apapun harus dilakukan.
Ratusan rekrutmen KPU didaerah dipecat dan diganti,
sayangnya tidak banyak peserta pemilu yang melakukan pelanggaran dihukum. Bekas
money politik massive sangat terasa diberbagai daerah tetapi tidak ada
penyidikan sampai kearah situ kalaupun ada caleg bagi batik dijatuhi hukuman
tetapi banyak sekali yang cenderung dilepas.
Silakan dinilai bagaimana bisa calon anggota legistative
yang berhasil membangun komunitas sehingga bisa panen walaupun sekelilingnya
diserang hama wereng dan sudah terjadi dibeberapa tempat, tomat tingginya 3
meter dan berbuah banyak sekali, ikan lele menjadi lebih sehat dan cepat
mencapai target, tanah menjadi subur kembali, mampu menggerakan perempuan untuk
berbagai hal kebaikan dengan ribuan orang tetapi pada 2 minggu terakhir para
pendukungnya dibelah dengan dibeli diberbagai tempat sehingga kalah dengan
caleg yang tidak ada dilapangan tetapi belanja dan konspirasi..?..tidak perlu
kampanye dan melakukan penyadaran karena yang penting bikin team sebanyak
15.000 orang dan setiap orang mendapatkan 40 orang lalu bagi amplop sebanyak
600 000 amplop , paling apes 250 000 suara akan dapat. Atau bayar ke pihak
tertentu 25% nya begitu jadi bayar sisanya. Ini semuanya hidup dalam alam pileg
kemarin. Dan itu sekarang sudah jadi dongen saja. Apakah mau
dibiarkan?....karena dari tahun ketahun semakin buruk kelihatannya dan kita
tidak punya tentara dan radja seperti di THailand yang bisa memutarkan jarum
jam 180 derajat…bagaimana orang baik dan berniat baik akan menjadi mayoritas
jika prosesnya seperti ini. Walau pasti ada yang baik masuk dan kenyataan ini
harus dibaca sebagai peringatan dan tantangan terhadap bangsa Indonesia.
Hal ini sangat berbahaya karena akan mendorong para
penghalalan segala cara termasuk penjahat masuk Parlemen seharusnya penjahat
dicegah masuk parlemen dan pemerintahan.
Pemilu 2014 sudah dilupakan sebagai pemilu bermasalah tetapi
masalahnya dengan modal yang seperti itu maka jika tidak dijaga besar
kemungkinan Parlemen 2014 akan bermasalah. Dan ini artinya akan sangat
mengganggu Pemerintahan 2014-2019 ?.
Ini harus dinatisipasi jika tidak akan menjadi masalah?...
III.Pilpres 2014-2019….
Pada pilpres ini, ARB jelas dimotivasi JK untuk mengabdi
sebagai presiden dan ARB sedemikian telah berusaha membantu Jk supaya tahun
2009 berpasangan kembali dengan SBY tetapi SBY lebih memilih Beodiono . walau
begitu Arb telah sesuai kembali dengan pesan ibunda tercintanya untuk tidak
menjadi calon Presiden.
Semua kerjakeras dan semua proses yang dilakukan tidak gagal
tetapi semuanya itu termasuk Pileg 2014 adalah dalam rangka dukungan alam
semesta untuk tetap patuh kepada pesan ibundanya, karena ARB memang sangat
menyayangi ibundanya serta sangat menghormati juga mematuhinya.
Jika melihat Partai Golkar sekarang dimana sebelumnya hanya
akbar Tanjung yang seakan mengingatkan sendirian tetapi kenyataannya saat ini
terlihat bahwa Luhut Panjaitan, Fahmi idris dan bisa jadi yoris dan Agung
laksono akan mendukung Jokowie- JK, walaupun begitu yang paling penting pada
momentum ini menurut Prabowo , ARB dengan besar hati melakukan dukungan kepada
Prabowo-Hatta serta melakukan proses pengorbanan yang besar untuk proses
kepemimpinan bangsa Indonesia.
Diluar itu , ARB kelihatannya tenang saja ketika melihat
Jusuf Kalla yang melakukan motivasi dan tokoh yang dibantunya di 2009 justru
malahan maju sebagai wakil Presiden, walau sudah muncul lagi peringatan bahwa
jika Prabowo-Hatta kallah maka Golkar akan kembali dikendalikan Jusuf kalla,
ini rupanya hukum besi kekuasaan, rebut kekuasaan dan pertahankan kekuasaannya
jika lengah maka akan lenyap kekuasaan itu.
Terlalu banyak orang yang tidak tahu bahwa JK setelah tidak
menjadi ketua umum Partai Golkar , sejatinya tidak diam selain aktif di PMI dan
dewan dakwah, ia juga masuk keberbagai elemen termasuk ke Nasdem melalui surya
Paloh dan PKB melalui Rusdi kirana yang diindikasikan barengan di Lion air .
hasilnya sangat nyata begitu selesai pileg 2014 kedua partai itu langsung
merapat ke PDIP tanpa syarat dan munculah calon wapresnya Jusuf kalla. Ini cara
yang canggih dan luar biasa. Jk hebat ia rendah hati pasca tidak jadi wapres
bersedia dating ke seminar soal blok Mahakam yang tidak kunjung usai dan
berbagai acara tetap memberikan semangat dan arahannya.
Disisi lainnya Prabowo yang pernah membesarkan JOKOwie
dengan usahanya supaya mencalonkan diri menjadi Gubernur DKI-jakarta dengan
menggunakan Gerindra-Pdip, sekarang malahan menjadi rivalnya dalam pemilihan
Presiden. Kita mungkin perlu membayangkan perasaan Jokowie, JK dan Prabowo yang
sedang bersaing saat ini. Bagaimana sebagai pribadi dan bagaimana dalam
menghadapi pertarungan ini, perasaan haru biru. Ingin membesarkan sekarang jadi
bertarung ingin mendorong sekarang malahan menutup pintunya….dll, hanya jika
ini untuk bangsa dan Negara maka inilah konsekuensi logis perjuangan tersebut.
Pola perkembangan pshikologie yang sedang terjadi saat ini
mirip dengan ketika megawati sakit hati oleh SBY yang sebelumnya menjadi salah
satu anggota kabinetnya yang tiba tiba menjadi pesaingnya dan berhasil
mengalahkannya.
Kejadian ini juga terjadi ketika Jusuf kala masih merasakan
kemungkinan besar sekali bahwa SBY tidak akan maju menjadi Capres 2009 jika
bukan dia Cawapresnya, kenyataannya SBY berpasangan dengan Boediono, sehingga
JK tidak siap ketika berpasangan dengan wiranto sehingga kalah di Pilpres 2009.
Dalam konteks situasi seperti ini ARB , secara bijak mengatakan bahwa Partai
Golkar yang penting bisa berkarya dan mengabdi sehingga ia memutuskan mendukung
Prabowo dan Hatta, dalam situasi sekarang partai Golkar pasti menang karena
disana ada bekas ketua UMUMnya dan disini ada ketua Umumnya. Permainannya dalam
dan tajam.
SBY dalam pilpres 2014 sama sekali tidak mendorong partainya
maju malahan peserta konvensi partai Demokrat terlihat kecewa karena partai
Demokrat tidak mencalonkan. Dan sepertinya situasi batinnya marah besar seakan
akan ingin mengatakan kalian rasakan dan lihat jika Partai Demokrat tidak mendukung
kalian dan kalian akan merasakan bagaimana kami dibusukan dan dihukum
masyarakat sehingga sekarang tingga 10,9% hasil perolehan suaranya atau tinggal 40% dari dari 28% yang perolehan
awalnya 21%. Ia seperti sedang marah besar serta geram dalam memutuskan menjadi
oposisi pada masa pemerintahan 2014-2019.
Disisi lainnya , pensiunan tentara juga seperti siap head to
head antara para pensiunan yang berada dikubu Prabowo dengan Pensiuan tentara
yang berada pada JOKOwie-JK.
Dengan perkembangan seperti ini maka bisa dipastikan koalisi
PDIP-Nasdem dan PKB kemudian tambah Hanura yang sebelumnya dikendalikan
Megawati. Sejak JK masuk sungguh terlihat APInya jokowie meredup seperti kalah
oleh apinya JK, dan ia seperti bukan pemimpin yang akan memimpin tetapi seperti
orang baik yang ditugaskan saja. Serta mulai tidak menjadi sentral dan justru
yang menjadi sentralnya malahan keriuhan para senior dan pendukungan partai
yang pada masuk ke koalisi tersebut. Apakah Kondisi ini apakah akan membuat
megawati kehilangan control serta koalisinya menjadi turbulent atau malah
tambah tenaga nanti kita akan melihatnya, seiring dengan waktu yang berjalan.
Disisi lainnya Jokowie mulai dianggap hanya main main maju
pilpresnya, alasannya karena tidak mundur dari posisi Gubernur DKI Jakarta
sehingga diiisukan maju atau mundur tetap enak, kalah menjadi tetap Gubernur
dan menang menjadi presiden. Maju tanpa
resiko dan tanpa keluar duit….enak sekali. Kasus transjarta dilihat hanya issue
supaya seperti ada celah penegakan hukum sebagai penghambat Jokowie saja walau
sungguh tidak mudah bagi kejaksaan menetapkan tersangka dalam 2 bulan ini,
walau udar dan serikat pekerja BUMN berkoar koar. Apalagi mainan ini ?
IV. Yang paling diharapkan pada proses dan hasil Pilpres
2014.
Apapun ceritanya dan prosesnya hampir pasti , masyarakat Indonesia
menginginkan
- Pilpres ini prosesnya lancar menyemangati bukan
saling membunuh serta memberikan semangat yang luar biasa kepada anak bangsa
untuk mengabdi serta berprestasi juga meningkatkan usahanya. Selesai pilpres
harus selesai semuanya tidak boleh ada sengketa sengketaan dan menang
menghormati yang kalah serta yang kalah jika diajak membantu juga harus
membantu sehingga kebersamaan sebagai bangsa tetap terjaga.