Tulisan ini mungkin anekdot, mungkin bukan. Namun saya tak ingin mengatakan secara jujur bahwa tulisan ini saya kutip dari kisah nyata. Teman sekantorku yang biasa bepergian ke luar kota karena tugas pokok dan fungsinya (apakah saya harus menjelaskan dia seorang sopir?) adalah tukang “jajan” yang sangat “fanatik”. Dia selalu menjelaskan bahwa di setiap kota yang dia singgahi, dia selalu mendapatkan “citarasa” tertentu yang khas, yang tidak dimiliki oleh kota lain.