ke mana bukumu?
Apa kau
lemparkan
bersama botol dan batu?
Ke mana pensilmu?
Apa kau
acungkan
bersama pedang dan parang?
Ke mana kepalamu?
Ke mana hatimu?
Nak,
Seragammu
ternoda darah
saudaramu sendiri,
sementara air mata ini,
tak cukup deras untuk
menghanyutkannya.
Cianjur, 28 September 2012
Hanya sebuah keharuan yang membuncah saat melihat anak-anak negeri saling melukai.
Aku memang tak hidup diantara mereka, namun aku pun punya anak-anak berseragam. Anak-anak yang hidup damai di negeri yang mulai tersentuh televisi.