Saya mungkin tak akan selarut ini menonton film "Air Mata di Ujung Sajadah" seandainya saya tidak mendengar sendiri kisah serupa dari seorang kawan berkebangsaan Malaysia. Mohon maaf seandainya Kak Iza menemukan tulisan ini bukan maksud mengungkit luka lama, tapi setidaknya saya menjadi benar-benar ikut merasakan.
KEMBALI KE ARTIKEL