Judul di atas bukan, dan sama sekali tidak, untuk niatan provokatif. Anggap saja ia sebuah "lawakisasi" dan pengandaian yang hiperbolis --atau mungkin jawaban-- bagaimana, bahkan ketika berbuat baik sekalipun, Puan Maharani tetap mendapatkan penilaian yang buruk oleh "kamu": orang-orang yang sedari awal apatis terhadapnya; berbeda pandangan politik dengannya; atau yang kritis tapi kurang banyak mengkonsumsi berita sehingga kekurangan asupan "gizi"; dan mungkin orang-orang yang sedari awal memang sudah berniat untuk
nyinyir dan
makisaja.
KEMBALI KE ARTIKEL