"Aaagh, bisa stress gue kalo deket-deket dia terus," Lizzi berteriak dengan kesal di dalam mobilnya, "Pokoknya Gue gak mau lagi ketemu sama cowok norak itu, titiiiiik..!!"
Ketika sedang marah-marah tak jelas sambil menyetir itu, tiba-tiba saja terdengar suara letusan yang cukup keras dari mobilnya.
'DUOR'
"Hah," Lizzi pun terkejut dan panik, "suara apaan tuh?"
Lizzi menepi untuk menghentikan mobilnya dan segera keluar untuk memastikan apa yang terjadi pada mobilnya itu.
"Astagaaa!" teriaknya tiba-tiba, "Bannya bocor, waduuuh gimana ini,"
Lizzi langsung panik seketika mengetahui bahwa ban mobilnya meletus karena bocor. Dia kebingungan setengah mati dan mondar mandir tak jelas ke sana ke mari sembari memikirkan cara menghadapi cobaan di siang bolong yang tiba-tiba datang mendera ini.
"Haduh, gimana nih. Pake acara bocor segala lagi. Emang gue ngelindes apaan sih tadi, aduuh. Mana kagak ada orang lagi,"
Lizzi menggerutu dengan kesal dan panik. Dia mengambil HP miliknya dari saku, dan menghubungi rumahnya supaya dia disusul dan mendapat pertolongan. Tapi sayang, belum sempat dia menekan tombol call di HP-nya, mendadak HP itu lowbat dan langsung mati seketika.
"Wapaaa? kok mati sih? Waduuh!"
Lizzi panik dua kali lipat dan langsung putus asa sampai terkulai lemas diatas kap mobilnya. Ia hanya bisa bersedih sembari meratapi nasib menyebalkan yang telah mendera dirinya terus menerus selama seharian ini.
"Kenapa begini, kenapa? tak cukupkah aku sudah dibuat kesal oleh Sueb hari ini, huuuuu.. -galau-" Lizzi bergumam dalam tangisnya.
Namun disaat pasrah dan putus asa melanda itu, tiba-tiba saja dari arah samping terdengar suara seorang lelaki yang tak asing di telinga Lizzi, berteriak memanggil dirinya dengan nada kurang ajar dan mengejek.
"Hoy, cewek galak gak jelas bau asem!"
"Ha?" Lizzi terkejut mendengarnya dan langsung bangun seraya menoleh kearah orang tersebut,
"Heh, nape lo di situ?" ujar lelaki itu pada Lizzi.
":O, Su..Sueb? Tidaaaaak! -OMG--OMG--OMG-"
Bersambung