Seperti biasanya ketika senggang dan fikiran lagi suntuk, mending nongkrong di pangkalan ojek.Jarum jam panjang di tangan menunjuk angka sembilan dan jarum pendek hampir menujuk ke angka sebelas. Pantas saja pangkalan kelihatan sepi, tinggal tiga orang saja termasuk si kumis. Predikat kumis karena memang tampang si Mamat (nama sebenarnya) berkumis tebal mirip centeng pabrik, walaupun berbeda jauh dengan perilaku kesehariannya sebagai ojeker terkenal alim, setiap kali membawa penumpang, dari mulutnya tidak pernah lepas dari kata Bismillahirrohmanirrohim.