Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Koruptor Tak Bisa Diborgol

1 Februari 2014   12:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:16 30 0

Negaraku hanyalah kemiskinan.
yang dipertontonkan dalam arena pasar murah dan bagi-bagi sedekah.
orang tak terkejut dengan segala yang terjadi.
sebab tak ada yang bisa mengubah kegelapan di sini.
Memang, kaum moralis pernah gelisah, tetapi harga seruannya selalu berada di ambang kemustahilan.


Negaraku adalah korupsi.
Kaum moralis pernah gaduh soal ini.
Tetapi dengan angkuh tuan tuan petinggi, membongkahkan dada
dan berteriak lebih berapi api.
"Kami di sini berlaku seragam. Seorang dari kami tak ada yang bisa diborgol.

Penjara hanya buat orang-orang miskin yang membangkang.
Sisanya untuk mereka yang mengkhianati barisan kami!"
Semboyan telah berganti: "Semua mesti bobrok!"
Sebab ini yang pasti: mengejar kekayaan, itu yang menggairahkan hidup.
Mencuri harus diterima sebagai satu acara resmi yang sopan.
Kami berseragam di sini, memerlukan sesuatu yang bisa dianut, sekaligus tak bisa diubah dan diperbaharui.

Negaraku artinya korupsi.
Harus bergegas pasrah, karena ada yang berkuasa.
Makin berkuasa sekali.
Kami yang berseragam di sini, membiarkan sesuatu yang liar sendiri, keras dan kelam.
Jika menghendaki kemewahan tentu saja tidak dipukuli, dimasukkan kamar berjeruji besi.
Koruptor tak bisa diborgol!
Semua setuju, tak membantah, ketakutan, bingung.
Di batas antara rasa lelah dan putus asa, sekelompok orang yang begitu sedikit, tak jelas benar buat siapa - yang tetap mencari kebenaran yang mengerikan...

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun