selembar kertas putih tertumpuk di meja lusuh
guratgurat serat kayunya lunglai berpeluh
polos di sekujur ruang hampa berserah menggendong keluh
tentang segala cerita purba dan duka terkayuh
selembar kertas putih kini berserak menanti tukang kacang manfaatkan lembarnya
kerna cerita purba yang dicatatnya telah tersalin di lembarlembar jalanan
coretan di wajahnya yang ia simpan dengan muka bercadar, ternyata tak lebih dari sekedar sekumpulan cerita pendek di korankoran dan gosip infotainment di televisi
kertas putih dilanda gamang
dilihatnya lautan ia menjadi sebuah layar
terkembang membawa biduk di samudra beresetubuh dengan gelombang
sendiri dalam kembara tak bertepi
malam beku di penampang musim tak pasti
ia sandarkan nasibnya pada luruh daun koyak
rembulan pucat mengringi jemari hari yang kian letih
bintang tak lagi memberi arah kemana biduk dihalukan
layar terkembang tak menangkap angin kemana sauh mesti di labuhkan
kertas putih kehilangan wajah
ngembara bersama gelombang lautan yang gelisah.
01082010