Tidak bisa dibayangkan ketika sebuah negara besar seperti Indonesia tetap menghapus mata pelajaran TIK dalam struktur dasar kurikulumnya, sementara sadar atau tidak pelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi sudah merupakan suatu keharusan yang harus diajarkan kepada generasi bangsa ini, jika ingin negara ini maju. Ibarat buah simalakama, begitulah dilema yang harus dihadapi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam menempatkan mata pelajaran TIK ini. Dalam Kurtilas, TIK tidak lagi sebagai mata pelajaran yang diajarkan secara reguler, tetapi dimaksudkan hanya sekedar untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran (
effective use of technology skill) sehingga mata pelajaran TIK hilang yang mengakibatkan tidak ada lagi jam tatap muka guru TIK dengan siswa.
KEMBALI KE ARTIKEL