Keberadaan manusia dan alam semesta merupakan ciptaan Sang Hyang Widhi yaitu zat pencipta semesta, sangkan paraning dumadi falsafah jawa yang mengajarkan kita kepada tujuan akhir dari kehidupan manusia adalah kembali kepada tuhan yang maha esa, sehingga dalam menjalani kehidupan ini kita harus mendekati nilai nilai luhur, seperti , jujur, adil, tanggung jawab, sederhana, ramah, disiplin, dan berkomitmen.
Disinilan Agama berperan sebagai sistem tata keimanan / kepercayaan untuk menghadap kepada Sang Hyang Widhi, tidak sebatas itu, kata Agama berasal dari bahasa sansekerta yang secara umum berarti tradisi, dimana "A" artinya tidak dan "GAMA" artinya kacau, sehingga jika dilihat dari asal katanya, Agama di definisikan sebagai aturan manusia untuk menghinkan kekacauan, serta mengarahkan manusia agar lebih teratur dan tertib.
Begitu pula agama di Indonesia yang seharusnya ,bukan dijadikan sebagai alat tempur atau penguat otoritas lembaga, tetapi sebagai alat persatuan yang tau akan kebijaksanaan, mengotoritaskan lembaga hanya dapat memicu perpecahan sehingga lupa akan peran agama sesuai keyakinannya, tak lain dan tak bukan hanya menjadi eksistensi dalam diri bahawa dirinya termasuk dari salah satu anggota atau kelompoknya.