Pagi itu, saya membawa lima buah celana panjang ke lapak Pak Lik, begitu oarang-oarang memanggilnya. Beberapa celana perlu perbaikan di bagian bawah ujung yang sobek jahitannya, ada juga yang rusak jahitannya di bawah saku kanan depan. Meski pekerjaan yang harus dilakukan cukup beragam, Pak Lik menyambut saya dengan senyum hangat seperti biasanya, seolah-olah setiap pelanggan adalah tamu istimewa yang selalu dinantikan.
KEMBALI KE ARTIKEL