Kisah Iqmal ini dimulai ketika ia mendapatkan seekor domba pada kelas 2 sekolah dasar dari hasil khitanan dirinya. Domba tersebut menjadi kesayangan Iqmal, dan dengan penuh cinta dan kepedulian, ia merawat domba itu dengan penuh dedikasi.
Selama 6 tahun, Iqmal menghabiskan waktu luangnya untuk merawat domba tersebut. Dia bangun pagi-pagi untuk memberi makan dan memandikan domba, serta memastikan kesehatannya tetap prima. Iqmal juga belajar tentang perawatan hewan dan mengembangkan keterampilannya dalam merawat domba dengan baik.
Selama perjalanan waktu yang panjang itu, Iqmal juga memutuskan untuk menyisihkan sebagian uang dari penjualan wol domba untuk tabungan pribadinya. Dengan gigihnya, ia berhasil mengumpulkan jumlah yang cukup untuk membeli handphone yang telah lama diimpikannya.
Ketika ditanya tentang motivasinya, Iqmal mengatakan, "Saya ingin menunjukkan bahwa usaha keras dan ketekunan dapat menghasilkan imbalan yang besar. Saya ingin membuktikan kepada diri sendiri dan orang-orang di sekitar saya bahwa tidak ada yang tidak mungkin jika kita bersungguh-sungguh dan berusaha dengan keras."
Prestasi Iqmal ini telah menginspirasi banyak teman sekelas dan juga guru-gurunya. Kepala sekolah MTs Manbatul Fikri, Bapak Adong Sutisna S.H.I menyatakan kekagumannya terhadap Iqmal, "Iqmal adalah contoh yang hidup bahwa kesabaran, kerja keras, dan komitmen dapat membawa kita mencapai impian kita. Kami sangat bangga dengan pencapaiannya dan harapannya bahwa ceritanya akan memotivasi siswa lain untuk menggapai prestasi yang luar biasa."
Kisah Iqmal Maulana, siswa MTs Manbatul Fikri Curugrendeng Subang yang berhasil membeli handphone dari hasil merawat domba selama 6 tahun, adalah bukti nyata bahwa semangat dan kegigihan dapat mengatasi segala rintangan. Inspirasi ini akan terus membara dan mengilhami generasi muda untuk mencapai mimpi mereka, tidak peduli seberapa besar atau kecilnya itu.
