Tak banyak kenangan yang bisa kuingat
Hati ini telah dikunci oleh banyaknya sampah dan rongsokan yang dengan sengaja terjejal di bingkai jiwa
Menutup rapat budi pekerti yang tertanam di lubuk hati
Entah siapa yang memulainya, aku tak paham
Lingkaran rindu tercabik sebuah tragedi
Hak terampas karena ego diri
Memaksa jauh, terpenjara sunyi
Tak ada yang tahu dan mau tahu
Takdir merobek jiwa dan raga
Ku paksa berlari mencarinya
Menggenggam cinta yang kurasa meski tak pernah ku jumpa, siapa gerangan penebar nya
Lautan ini terlalu sempit untuk merasakannya
Langit pun serasa kecil, tuk melukiskannya
Cinta yang ku peroleh tak sanggup terdeteksi oleh alam
Hanya angin, ia mengirim sinyal cinta dari sebrang
Cinta yang ingin ku wujudkan sebagai anugerah
Aku harus pasrah
Menekan tangis agar nampak tertawa
Bersimpuh di pembaringan terakhirnya
Satu yang tak bisa ku tahan dan ku sembunyikan
Aku merindu mu, Bapak
Sosok yang tak pernah ku kenal, namun memberi nyawa di perjuangan hidupku
Yang mengajarkan ku kuat, dalam diamnya
Selamat hari Ayah
Malang, 12 November 2022
_Agun Sayekti_