Sudah 3 hari ini gigi Si Ong agal-agil hampir tanggal. Di pegangi dian didorong i dengan lidahnya sehingga menjadi seperti asyik bermain barang antic.
Saking kawatirnya siapa saja ditanyai tentang keadaan ini. Mulai dari ibu,ayah dan saudaranya. Nanti kalau tanggal terus gimana ? pertanyaan yang selalu menghantui pikiran Si Ong . Dengan menghibur ayahnya yang juga memberikan jawaban nanti tumbuh lagi nak .Tapi dengan jawaban itu tetep masih penasaran masalahnya belum ngalami dan baru akan terjadi kali ini.
Sampai waktu sekolahpun tiba masih membawa kasus yang sama. Kebetulan saat makan bersama , kok ternyata menggigit daging , prel copotlah gigi Si Ong . Apa yang terjadi sungguh histeris dan luar biasa. Umi..umi gigiku pethil, tolong panggilkan ibuku, cepet telepon ibuku, aku mau pulang sambil tetep menggenggam giginya yang telah putus.
Dengan siasat yang cerdas umi pengasuh PAUD nya telepon ibu Si Ong , halo, halo. Lho ibumu sudah saya hubungi suruh membuang saja giginya dan tetep di sekolah. Nanti gigimu akan tumbuh lagi.
