sangat disayangkan sekali daerah yang dipimpin oleh dirinya sendiri selama 9 tahun malah berbalik arah untuk memilih paslon lain
Kritik Ganjar terhadap Jokowi merupakan strategi dari komunikasi politik yang digencangkan oleh Ganjar, agar pendukung Prabowo-Gibran yang notaben nya cawapres yang dari anak sang raja, pasti mendukung anaknya sendiri untuk mendukung, memperpanjang program kerja ayahnya yang telah dibangun selama 9tahun ini, tahun 2024 semakin dekat isu-isu politik identitas, penyerangan secara pribadi dari antar calon menjadi hal yang lumrah di Indonesia
Banyak masyarakat yang mudah terprovokasi oleh penyerangan politik menjadi akar adanya serangan politik, atau yang kita kenal politik identitas, tidak bisa dipungkiri walau zaman sudah canggih, namun isu-isu hoax masih gampang untuk beredar luas dizaman yang sudah canggih ini, mengingat beberapa daerah di Indonesia masih mengalami keterbelakangan arus informasi digital, sebagian hanya memanfaatkan koran dan televisi untuk mencerna informasi digital yang ada, hal ini dimanfaatkan beberapa kubu untuk menyerang, memprovokasi, namun sudah banyak juga masyarakat yang melek akan hal ini, kita sebagai masyarakat harus bisa tegas dan tidak akan mengulangi hal yang sama seperti tahun 2014, 2019 isu isu hoax harus kita batasi agar tidak ada korban, kerusuhan sebelum atau sesudah pesta demokrasi 2024.
Sebelumnya Ganjar memberikan skor penegakan hukum Indonesia di era jokowi dengan Skor 5 dari 10, Hal tersebut di ungkapkan Ganjar, saat menjalani acara diskusi Nasional yang diselenggarakan di Universitas Negeri Makassar pada tanggal 18 November 2023.
Ganjar sering blunder saat memberikan pernyataan menjadi akar permasalahan suara Ganjar menurun, yang tadinya Ganjar berniat menjadi pahlawan untuk konstitusi di Indonesia, malah menjadi senjata makan tuan yang tak terduga, Ganjar harus sadar bahwa Cawapres yang dia usung adalah salah satu pion penting di era pemerintahan Jokowi.
Ganjar tidak memikirkan bahwa cawapresnya tersebut adalah komando penegakan hukum di Indonesia, mengingat jejak Mahfud MD yang sangat dicintai oleh banyak masyarakat Indonesia saat ini sebagai Menkopolhukam, jika Ganjar memberikan nilai 5 dari 10 terhadap penegakan hukum di Indonesia, dengan demikian serangan ini pun merujuk pada Mahfud bukan kepada Jokowi saja
Sekjen Pdip pun langsung buka suara terhadap penilaian Ganjar terhadap penegakan hukum di Indonesia, karena beliau memberikan pernyataan bahwa pemilihan Mahfud MD sebagai cawapres bukan semata mata untuk mengejar ektabilitas suara pemilih, namun PDIP memilih Mahfud karena kredibilitas dan ketajaman Mahfud saat menjalankan penegakan hukum di Indonesia.