Dua tahun setelah proklamasi, 1947, kondisi Bangsa Indonesia masih kritis. Akan tetapi daya hidup bangsa yang baru tumbuh ini tidak lunglai dan rapuh. Jiwa kepemimpinan dari sosok-sosok negarawan berperan penting agar api kemerdekaan yang baru disulut kian menggelora. Salah satu teladan dari jiwa kepemimpinan itu telah ditunjukkan oleh Mohammad Hatta pada saat menyampaikan
Khutbah Idul Fitri di Bukittinggi tanggal 18 Agustus 1947.
KEMBALI KE ARTIKEL