Dzikir pagi dan petang bukan sekadar rutinitas keagamaan, tetapi sebuah kunci untuk mendekatkan diri kepada Allah, menjaga hati tetap tenang, dan mendapatkan perlindungan-Nya di tengah dinamika kehidupan. Dalam kitabnya, Al-Adzkar, Imam An-Nawawi rahimahullah memberikan pandangan mendalam yang sangat relevan bagi umat Muslim yang ingin meraih keberkahan hidup. Ia berkata:
"Maka barangsiapa yang telah diberi taufik untuk mengamalkan semua dzikir pagi dan petang, maka itu merupakan kenikmatan dan keutamaan dari Allah Ta'ala kepadanya, keberuntungan untuknya. Dan siapa saja yang tidak bisa mengumpulkan seluruhnya, maka hendaklah ia mencukupkan dari yang ringkasnya sesuai yang ia mau walau satu dzikir."
Pernyataan ini adalah pengingat lembut bahwa Islam memberikan kelapangan dalam ibadah, menyesuaikan dengan kemampuan individu tanpa kehilangan nilai spiritual yang mendalam.
Mengapa Dzikir Pagi dan Petang Penting?
Setiap Muslim dihadapkan pada berbagai tantangan, baik dari godaan hawa nafsu, tekanan pekerjaan, hingga masalah yang kompleks. Dzikir pagi dan petang ibarat tameng ruhani yang memperkuat iman, memberikan ketenangan batin, serta mendatangkan keberkahan dalam setiap langkah.
Dalam Surah Al-Ahzab [33] ayat 41-42, Allah berfirman:
"Hai, orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada Allah dengan mengingat nama-Nya, sebanyak-banyaknya, dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang."
Ayat ini menggambarkan urgensi dzikir sebagai bentuk pengabdian yang konsisten, bahkan hanya beberapa detik dari waktu kita dapat memberikan dampak yang besar bagi kehidupan.
Dzikir Ringkas, Tetapi Bermakna
Bagi sebagian orang, waktu terasa sempit untuk melaksanakan dzikir yang panjang. Namun, hal ini tidak menjadi penghalang untuk tetap meraih keutamaan dzikir pagi dan petang. Satu kalimat dzikir ringkas saja sudah cukup membawa keberkahan luar biasa. Contoh dzikir ringkas yang diajarkan Rasulullah adalah:
1. "Subhanallahi wa bihamdih" (Mahasuci Allah dengan segala pujian-Nya).
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, Rasulullah bersabda:
"Barangsiapa mengucapkan 'Subhanallahi wa bihamdih' sebanyak seratus kali dalam sehari, diampuni dosa-dosanya meskipun sebanyak buih di lautan."
2. "La ilaha illallah wahdahu la syarikalah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'ala kulli syai'in qadir"
Kalimat tauhid ini memiliki keutamaan besar sebagai bentuk pernyataan tauhid yang kokoh. Namun, akan lebih baik bila dzikir ini diawali dengan Subhanllah 33x, Allahmdulillah 33x, Allahuakbar 33x.
3. "Astaghfirullah wa atubu ilaih" (Aku memohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya).
Dzikir ini menjadi pengingat untuk senantiasa menyucikan diri dari dosa dan memperbaiki hubungan dengan Allah.
Transisi Menuju Kehidupan yang Lebih Bermakna
Setiap kali Anda berdzikir, meski hanya satu dzikir yang ringkas, Anda sebenarnya sedang membangun hubungan yang lebih intim dengan Allah. Ini adalah langkah kecil yang membawa perubahan besar dalam perspektif hidup. Dengan memulai hari dengan dzikir pagi, Anda membentengi diri dari energi negatif, sedangkan dzikir petang membantu Anda merenungkan hari yang telah berlalu dengan rasa syukur.
Motivasi untuk Memulai
Dzikir pagi dan petang ini menekankan bahwa dzikir tidak hanya mendekatkan diri kepada Allah, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup secara holistik. Berdzikir mengajarkan Anda untuk hidup dalam kesadaran penuh (mindfulness), menciptakan keseimbangan emosional, dan menguatkan mental dalam menghadapi tekanan hidup.
Anda tidak perlu memulai dengan banyak, cukup pilih satu dzikir yang sesuai dan konsistenlah melakukannya. Dalam Islam, kualitas lebih diutamakan daripada kuantitas.
Penutup
Hidup ini penuh dengan keterbatasan, tetapi dzikir adalah kesempatan tak terbatas untuk terus menyambungkan hati kepada Allah. Jangan biarkan kesibukan duniawi membuat Anda melupakan dzikir pagi dan petang. Meski hanya satu dzikir yang ringkas, itu sudah cukup untuk membawa keberkahan luar biasa dalam hidup Anda.
Semoga Allah memberikan taufik kepada kita semua untuk menjadi hamba yang senantiasa mengingat-Nya, pagi dan petang. Aamiin.