Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora Pilihan

Sahabat, Renungkanlah Kebiasaan Membandingkan Seperti Ini

19 September 2024   06:07 Diperbarui: 19 September 2024   06:08 71 2
Di tengah hiruk-pikuk kehidupan ini, ada kalanya kita terjebak dalam kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain. Seringkali, kita mengukur kesejahteraan hidup kita berdasarkan pencapaian dan kekayaan orang lain. Tanpa kita sadari, ini dapat menggerogoti ketenangan hati, membawa resah yang tak kunjung padam, dan membuahkan rasa iri yang merusak jiwa. Namun, sahabatku, pernahkah engkau merenung sejenak, apa sebenarnya yang seharusnya menjadi tolok ukur kebahagiaan dan kesuksesan kita?

Sebagai seorang muslim yang beriman, kita diajarkan bahwa segala yang ada di dunia ini hanyalah sementara. Kekayaan, jabatan, dan harta benda adalah titipan dari Allah yang pada akhirnya akan kembali kepada-Nya. Sungguh, kehidupan ini adalah perjalanan yang penuh dengan ujian. Di balik setiap nikmat yang diberikan, tersimpan tanggung jawab yang besar. Maka, jika engkau hanya melihat dari sudut pandang duniawi, engkau akan selalu merasa kurang, dan kebahagiaanmu akan terasa jauh.

Ustadz Dr. Musyaffa' ad Dariny hafizhahullah pernah mengingatkan kita dengan petuah yang sangat mendalam,
"Jika anda selalu membandingkan kesejahteraan hidup anda dengan orang-orang kaya, maka, harusnya anda bandingkan juga keadaan agama anda dengan orang-orang yang bertakwa. Itu baru adil. Belum lagi dengan yang pertama, Anda akan rugi dengan hilangnya ketenangan hati, sedang dengan yang kedua, Anda akan untung dalam agama dan dunia sekaligus."

Hakikat Perbandingan yang Benar

Sahabatku, seringkali kita mengabaikan perbandingan yang lebih hakiki, yaitu perbandingan dalam hal agama dan ketaatan kepada Allah. Mengapa kita begitu cepat iri kepada mereka yang memiliki kekayaan dunia, namun lalai untuk iri kepada mereka yang lebih bertakwa? Mengapa kita tidak menjadikan keimanan dan ketakwaan sebagai standar pencapaian yang lebih mulia?

Ketika engkau membandingkan kesejahteraan duniamu dengan orang-orang kaya, rasa ketidakpuasan akan terus menghantuimu. Hal yang sama juga akan dirasakan bila kita membandingkan pada karir, profesi, kesibukan, jabatan dan kewenangan, hingga kemasan dunia lainnya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun