Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora Pilihan

Keutamaan Bulan Muharam, Mengisi Tahun Baru Hijriah dengan Penuh Berkah

13 Juli 2024   22:26 Diperbarui: 13 Juli 2024   22:35 15 3
"Di bulan Muharram, jadikan setiap amal saleh sebagai langkah menuju keberkahan dan rahmat Allah. Tingkatkan ibadah, jauhi keburukan, dan raih kemuliaan di sisi-Nya."

Kita telah memasuki bulan Muharram, bulan yang istimewa di dalam kalender Hijri ah. Muharram adalah bulan yang mulia dan penuh dengan keberkahan, sehingga sebagai seorang muslim, kita diingatkan untuk memperbanyak amal saleh dan menjauhi segala bentuk keburukan. Allah berfirman dalam Al-Qur'an:

"Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauhul Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu)." (QS. At-Taubah 9: 36).

Keistimewaan Bulan Allah, Al-Muharram

Muharram disebut sebagai "bulan Allah" yang menunjukkan kemuliaannya. Dari sahabat Abu Dzar Al-Ghifari radhiyallahu 'anhu, beliau berkata:

"Aku bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, 'Malam apakah yang paling baik dan bulan apakah yang paling utama?' Beliau bersabda, 'Sebaik--baik malam adalah pertengahannya, dan seutama--utamanya bulan adalah bulan Allah yang kalian sebut dengan nama Al-Muharram.'" (HR. An-Nasai).

Dalam bulan yang penuh berkah ini, kita dianjurkan untuk memperbanyak puasa sunah. Rasulullah bersabda:

"Sebaik-baik puasa setelah Ramadan adalah puasa bulan Allah yang mulia (bulan Muharam), dan sebaik-baik salat sesudah salat fardhu adalah salat malam." (HR. Muslim).

Salah satu amalan yang sangat dianjurkan di bulan Muharram adalah puasa Asyura, yang jatuh pada tanggal 10 Muharram. Puasa Asyura memiliki keutamaan besar, sebagaimana disebutkan oleh Rasulullah :

"Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR. Muslim).

Empat Bulan Haram: Muharram dalam Perspektif Keagungan

Islam mengajarkan bahwa dalam setahun terdapat empat bulan haram yang diagungkan. Rasulullah bersabda:

"Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhar yang terletak antara Jumadal (akhir) dan Sya'ban." (HR. Bukhari dan Muslim).

Keempat bulan ini memiliki keistimewaan tersendiri, di mana Allah mengkhususkan larangan berbuat zalim. Dalam bulan-bulan ini, kita dianjurkan untuk menjauhi segala perbuatan dosa dan memperbanyak ibadah serta amal saleh.

Beramal Saleh di Bulan Muharram

Bulan Muharram memberikan kesempatan bagi kita untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas keimanan serta ketakwaan. Beberapa amalan yang dapat dilakukan antara lain:

1. Puasa Tasu'a dan Asyura. Selain puasa Asyura pada tanggal 10 Muharram, dianjurkan juga untuk berpuasa pada tanggal 9 Muharram yang dikenal sebagai puasa Tasu'a. Rasulullah bersabda:

   "Apabila tiba tahun depan - In Syaa Allah - kita akan berpuasa pula pada hari kesembilan." (HR. Muslim).

2. Memperbanyak sedekah dan amal jariah. Bulan ini adalah waktu yang tepat untuk berbagi rezeki kepada yang membutuhkan, mengingat bahwa pahala kebaikan akan dilipatgandakan.

3. Memperbanyak dzikir dan doa. Mengingat Allah dengan berzikir dan berdoa dapat mendekatkan diri kita kepada-Nya dan menambah ketenangan jiwa.

4. Menghindari perbuatan zalim dan maksiat. Allah berfirman, "maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu)." (QS. At-Taubah 9: 36).

Bulan Muharram adalah kesempatan emas untuk memperbaiki diri, memperbanyak ibadah, dan mendekatkan diri kepada Allah. Semoga kita semua dapat memanfaatkan bulan yang mulia ini dengan sebaik-baiknya, mengisi hari-harinya dengan amal saleh, dan mendapatkan keberkahan serta ampunan dari Allah .

Allahu Ta'ala A'lam bishawab.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun