Di heningnya malam yang sunyi, mendadak telepon berdering memecah kesunyian. Dengan nafas yang jelas terdengar pendek-pendek, sahabat setia mengabarkan kabar duka : ibunda menghadap Sang Kuasa. Katanya, pukul 9 malam tadi, saat sayap-sayap waktu berganti, rohnya pun berpisah dari raganya yang rapuh. Rasa duka pun menghunjam, tanpa ada firasat akan perpisahan yang mendalam. Ia hanya berpesan :
KEMBALI KE ARTIKEL