Melewati jalan yang penuh lubang karena tergerus air hujan, saya terjang tanpa penuh keraguan, tiap harinya saya berangkat ke tempat yang mulia, tempat yang bisa dibillang "Ladang Ibadah", tempat yang idealnya untuk mencerdaskan anak bangsa. Sesekali berpapasan dengan motor bonceng tiga anak seragam putih abu-abu sambil menghisap asap tembakau, aku salip juga siswi berboncengan yang belakang asik konsentrasi dengan gawainya , kemudian saling berebut melintasi perlintasan Argobromo yang sudah melintas dengan sombongnya. Duh aduh "Murid Zaman Now"
KEMBALI KE ARTIKEL