Sore itu ia siap bertugas kembali, kembali keplosok negri tempatnya mengabdi, menyajikan berita yang biasanya masyarakat lihat setiap hari, walau anak istri kembali harus ditinggal sendiri, walau lelah kadang menghampiri, tapi ia tau kewajibannya sebagai jurnalis profesi yang telah ia geluti sebagai bentuk pengabdiannya terhadap negri.
Tibalah ia di salah satu daerah konflik, daerah yang kusam karna telah lama ditinggak masyarakat yang mengungsi karna takut menjadi korban , tak ada gentar sedikitpun, tekadya untuk memberikan berita yang menarik tak menggoyahkan semangatnya untuk terus meliput walau ia tau bisa saja ia menjadi sasaran bidik dua pihak yang terlibat konflik.
“BUMMMM” dentuman keras bom molotok meledak tepak 4 meterdari lokasi tempatnya meliput, tak ada rasa takut, tak ada ekspresi dahi yang mengkerut, semangatnya tak mengerucut, ia tetap semangat meliput, ia bukan tipikal jurnalis yang mudah takut layaknya siput.
Siapa yang tau datangnya maut, ketika rau tatap wajahnya mulai lelah dan mencari tempat beristirahat “DORRR” tembakan peluru revolver itu tepat bersemayam di dada kirinya, tempat jantungnya memompa darah keseluruh tubuhnya, “BRAKKK” tubuhnya jatuh menerpa tanah yang kering dan berdebu itu, layaknya prajurit yang gugur di medan laga, nafasnya terhenti, jantungnyapun tak berdetak lagi, apakah dia mati? Jasadnya jelas mati namun semangatnya lewat berita yang berhasil ia gali tersebar ke seluruh plosok negri.
Liputan mengenai kepergiannyapun disiarkan di beberapa stasiun televisi dengan judul “wartawan yang tertembak mati” ya itulah nama yang hanya ia dapat setelah puluhan tahun mengabdi menyajikan berita untuk masyarakat negri, melengkapi kopi pagi yang biasa dimunum ketika melihat berita ditelevisi, liputannya pun hanya disiarkan sehari, beda dengan selebritis yang liputan jambulnya saja bisa bertahan berhari hari, yang berita perceraian nya saja bisa disiarkan sertiap hari, malangnya negri ini, malangnya pahlawan yang tak di akui. Pahlawan yang telah menumpahkan darahnya di tanah air sendiri.
