Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Artikel Utama

Pendingin Udara Comuterline Mengecewakan

2 Mei 2013   15:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:14 507 1

BEKASI - Keretalistrik (KRL) comuterline ACyang nantinya diproyeksikan sebagai satu-satunya KRL yang akan beroperasi mengantikan KRL ekonomi ternyata pelayanannya masih menyisakan kekurangan.

Selain tingkat kepadatan yang melbihi kaptsitas tampung gerbong pada jam sibuk seperti pada jam berangkat dan pulang karyawan, kekurangan yang lain adalah kurang maksimalnya fasilitas pendingin udara pada setiap gerbong.

Pendingin yang sejatinya memberikan kenyamanan pada penumpang ternyata tidak berfungsi dengan baik. Dalam keadaan penumpang yangtidak padat seperti pada siang hari pendingin udara bahkan kurang terasa sejuk.

Hal ini menjadi sebuah masalah ketika pada jam sibuk pulang kerja dimana jumlah penumpang menumpuk disetiap gerbong, KRL AC yang seharusnya berudara sejuk berubah menjadi pengap dan panas.

Terkadang penumpang tidak tahan dengan situasi tersebut terpaksa membuka jendela untuk mengurangi ketidaknyaman suasana hawa panas yang semakin parah. Hal tersebut terjadi, Rabu 1 Mei, saat kereta jurusan Jakarta – Bekasi,yang berangkat dari stasiun Jakarta kota pada pukul 05.30 akan menuju Bekasi.

Hal tersebut tentunya membuat para penumpang kecewa dan menggerutu dengan pelayan KRL, yang dioperasikan oleh PT Comuterline tersebut. “Sudah bayar mahal tapi pelayanan begini,” ujar seorang penumpang yang kesal dengan pelayanan KRL AC tersebut.

Kekesalan penumpang tersebut sangatlah wajar karena untuk sekali perjalanan Jakarta – Bekas,i penumpang harus merogoh kocek Rp. 8500, Lebih mahal dibandingkan bila penumpang harus menggunakan moda transportasi lain seperti bus yang tarifnya hanya Rp 7500.

Sudah selayaknya PT.Comuterline yang menjadi operator penyedia layanan KRL AC memperhatikan dan memperbaiki pelyanannya. Karena tujuan KRL AC sendiri adalah agar penumpang beralih dari kendaraan pribadi menjadi pengguna transportasi massal. Jika pelayannya masih bayak kekurangan dan belum bisa menyediakan kenyamanan apakah mungkin penumpang mau beralih naik kereta listrik. (ADR)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun