Agueste Comte (1798-1857) merupakan tokoh yang pertama kali mengenalkan Positivisme. Agueste Comte mengemukakan Positivisme adalah suatu metode pengkajian ilmiah dan suatu tingkatan dalam perkembangan pikiran manusia. Pikiran berkembang melalui tahap-tahap teologis, metafisika, dan positivis, yang terutama dibedakan oleh metode-metode eksplanasinya. Oleh karena kondisi-kondisi perkembangan mental ini adalah juga metode-metode pengkajian, maka setiap tahap perkembangan secara reflektif menunjukkan hukum-hukum logika (Rosenberg, 1987; Philips, 1988). Pada tahap teologis, fenomena dijelaskan dalam konteks entitas supranatural seperti Roh-roh tuhan. Dalam tahap metafisika eksplanasi dibangun dalam konsep-konsep yang abstrak, kekuatan-kekuatan personifikasi dalam alam seperti hukum moral. Akhirnya pada tahap Positivis, eksplanasinya dinyatakan dalam konteks hukum-hukum yang menghubungkan fakta satu sama lain. Logika positivis menjelaskan setiap fenomena yang menurut hukum gejala itu adalah unsurnya