Setiap orang, dalam ruang gelap pikiran,
Terjebak dalam labirin ragam emosi yang menghantui,
Sakit hati dan kesedihan mengalir,
Dikalahkan oleh kekuatan tak kasat mata itu.
Pikiran menjadi senjata yang tajam,
Menghujam hati dengan kegelisahan dan ketakutan,
Membuat kita terjerumus dalam lautan kesedihan,
Di mana air mata menjadi satu-satunya bahasa yang kita pahami.
Namun di balik bayang-bayang pikiran yang menghantui,
Ada cahaya harapan yang tetap bersinar,
Dengan kekuatan tekad dan keberanian,
Kita dapat melawan setiap gelombang kesedihan.
Mungkin kita dikalahkan oleh pikiran kita sendiri,
Namun dalam kelemahan itu terletak kekuatan,
Untuk bangkit dan menjelajahi lautan emosi,
Menuju cahaya yang menanti di ujung kegelapan.