Di jalanan panjang, berkelok dan berliku,
Antrean kendaraan mengular, tak henti berlalu.
Arus balik mudik, fenomena tahunan,
Mudik vs balik, permasalahannya tak tertahankan.
Mudik, momen indah berkumpul bersama,
Merindukan keluarga, kampung halaman tercinta.
Namun, arus balik, bagaikan mimpi buruk,
Kemacetan panjang, kelelahan, dan stres yang tak terukur.
Jam demi jam terbuang percuma,
Hanya untuk bergerak beberapa meter, tak terasa.
Klakson kendaraan bersahutan, suara protes yang membara,
Kesabaran menipis, emosi mulai membara.
Jalanan rusak dan tak memadai,
Fasilitas minim, tak sebanding dengan jumlah kendaraan yang ramai.
Petugas kewalahan, mengatur lalu lintas yang tak terurai,
Permasalahan klasik, tak kunjung terurai.
Pemerintah berjanji, ingin memperbaiki kondisi,
Namun, tahun demi tahun, masalahnya tak kunjung teratasi.
Masyarakat pun bertanya-tanya, kapan solusi hadir,
Agar arus balik tak lagi menjadi mimpi buruk yang getir.
Mudik dan balik, dua sisi mata uang,
Memiliki hak yang sama, untuk berkumpul dan pulang.
Namun, permasalahannya tak kunjung terselesaikan,
Membuat masyarakat resah, dan hati yang meradang.
Marilah bersama, mencari solusi terbaik,
Agar arus balik tak lagi menjadi momok yang mengerikan.
Koordinasi dan kerjasama, kunci untuk masa depan,
Agar mudik dan balik, menjadi momen yang menyenangkan.